Senin, 02 Juni 2014

Banjar PEKEN Tempo Doeloe


Pada umumnya tata ruang sebuah desa atau kota selalu menggunakan Perempatan atau Catus Pata sebagai titik pusat dan disana biasaya dibangun pusat pemerintahan, alun-alun dan pasar. Di Desa adat Bualu juga demikian, Perempatan/Catus Pata Desa Adat Bualu dulu berdiri sebuah Pasar/Peken di timur lautnya dangan pohon Beringin Besar sebagai perindangnya. sebuah Banjar dibangun di sebelah timur pasar tersebut (di Ulun Pasar) yang karen dibangun dekat Pasar/Peken maka Banjar tersebut dinamakan Banjar Peken. Pada awalnya Banjar Peken diprakarsai oleh paiketen keluarga “Petang Dasa” (40) yang bertugas pada waktu itu sebagai pengabih “Dane Mekel” untuk ngempon Pura Dalem Pemacekan yang berada di timur Banjar.
Pada awalnya Banjar Peken dibangun di sebelah selatan jalan (sekarang Jl. Wirayuda), oleh para sesepuh/penglingsir diperbaiki dan dipindahkan ke utara jalan di timur Pasar yang berhadapan dengan Pura Delod Peken (Pr. Wayang Wong).


Bale Banjar tegeh adalah bangunan Bale kuno yang dulunya berada di lantai dasar dan saat direnovasi diangkat ke lantai dua secara utuh tanpa dilepas. diangkat menggunakan mobil derek. Bangunan ini amat disakralkan warga banjar Peken dan merupakan maskot dari Banjar Peken.